Kamis, 13 Desember 2012

Pengertian Motivasi


1.     Pengertian Motivasi
Pada diri siswa terdapat kekuatan mental yang menjadi penggerak belajar. Kekuatan penggerak tersebut berasal dari berbagai sumber, yaitu :
Ø  Motivasi siswa yang rendah menjadi lebih baik seteleh siswa memperoleh informasi yang benar.
Ø  Motivasi belajar dapat menjadi rendah dan dapat diperbaiki kembalai / peranan guru untuk mempertinggi motivasi belajar siswa.
Ø  Motivasi dari siswa tegolong tinggi.
Siswa dalam belajar karena didorong oleh karena kekuatan mentalnya. Kekuatan mental itu berupa keinginan, perhatian, kemauan atau cita dalam motivasi terkandung adanya keinginan yang mengaktifkan, menggerakan, menyalurkan dan mengarahkan sikap dan perilaku individu belajar.
                 Ada tiga komponen utama motivasi yaitu : (i) kebutuhan, (ii) dorongan dan (iii) tujuan kebutuhan terjadi bila individu merasa ada ketidaksinambungan antara apa yang ia miliki dan yang ia harapkan. Dorongan merupakan kekuatan mental yang berorientasi pada pemenuhan harapan / pencapaian tujuan.
                 Adapun Moslow membagi kebutuhan menjadi 5 (lima) tingkat, yaitu :
Ø  Kebutuhan fisiologis
Ø  Kebutuhan akan rasa aman
Ø  Kebutuhan Sosial
Ø  Kebutuhan akan penghargaan diri
Ø  Kebutuhan untuk aktualisasi diri
2.     Prinsip – prinsip Motivasi
Ø  Memilih bahan ajar sesuai minat siswa
Ø  Menggunakan metode dan tehnik mengajar yang disukai siswa
Ø  Mengoreksi segera mungkin pekerjaan siswa dan sesegera mungkin memberitahukkan hasilnya kepada siswa
Ø  Memberikan pujian verbal / non verbal terhadap siswa yang memberikan respon terhadap pertanyaan yang diberikan
Ø  Memberitahukan nilai guna dari pelajaran yang sedang dipelajari siswa.
3.     Manfaat Motivasi
Ø  Membangkitkan, meningkatkan dan memelihara semangat siswa untuk belajar sampai berhasil, meningkatkan apabila semangat belajarnya tenggelam dan memelihara semangat apabila semangatnya telah kuat untuk mencapai tujuan belajar. Dalam hal itu hadiah, pujian, dorongan, dan pemacu sangat dapat digunakan untuk mengobarkan semangat.
Ø  Mengetahui dan memahami motivasi belajar siswa dikelas. Bermacam ragam adanya acuh tak acuh dan ada yang tidak memuaskan perhatiannya. Ada yang bermain, disamping semagat untuk belajar diantara yang bersemangat belajar ada yang berhasil dan tidak berhasil maka guru dapat mengunakan bermacam – macam strategi belajar mengajar.
Ø  Meningkatkan dan menyadarkan guru untuk memilih satu diantara bermacam – macam cara bimbingan, seperti berbagai nasehat, fasilitator, instruktur, teman diskusi, penyemangat, pemberi hadiah dan pendidik.
Ø  Memberi peluang guru untuk unjuk kerja rekayasa pedogogis karena tugas guru adalah membuat semua siswa belajar sampai berhasil.
4.     Jenis – jenis Motivasi
a.         Motivasi Primer
Yaitu motivasi yang didasarkan pada motif dasar yang berasal dari segi biologis / jasmani manusia.
b.        Motivasi Skunder
Yaitu motivasi yang dipelajari sebagai ilustrasi orang yang lapar akan tetarik pada makanan tanpa belajar untuk memperoleh makanan tersebut.
c.         Motivasi Sosial
Yaitu memegang penting bagi kehidupan manusia. Thomas dan znanieck menggolongkan motivasi sekunder menjadi keinginan untuk memperoleh pengalaman baru, mendapat respon, memperoleh pengakuan, memperoleh rasa aman.
5.     Sifat Motivasi
a.         Dalam diri sendiri (Motivasi Internal)
b.        Dari luar seseorang (Motivasi eksternal)
c.         Motivasi Instrinsik
Yaitu motivasi yang dikarenakan orang tersebut senang melakukannya.
d.        Motivasi ekstrinsik
Yaitu dorongan terhadap perilaku seseorang yang ada diluar perbuatan yang dilakukannya.
6.     Unsur – unsur yang Mempengaruhi Motivasi
a.         Cita – cita atau aspirasi siswa
b.         Kemampuan siswa
c.         Kondisi siswa
d.        Kondisi lingkungan siswa
e.         Unsu- unsur dinamis dalam belajar dan pembelajaran
f.          Upaya guru dalam membelajarkan siswa.

Teori – Teori Motivasi
1.     Teori hierarki kebutuhan
Teori motivasi yang paling terkenal adalah hierarki teori kebutuhan milik Abraham Maslow. Ia membuat hipotesis bahwa dalam setiap diri manusia terdapat hierarki dari lima kebutuhan, yaitu fisiologis (rasa lapar, haus, seksual, dan kebutuhan fisik lainnya), rasa aman (rasa ingin dilindungi dari bahaya fisik dan emosional), sosial (rasa kasih sayang, kepemilikan, penerimaan, dan persahabatan), penghargaan (faktor penghargaan internal dan eksternal), dan aktualisasi diri (pertumbuhan, pencapaian potensi seseorang, dan pemenuhan diri sendiri).
Maslow memisahkan lima kebutuhan ke dalam urutan-urutan. Kebutuhan fisiologis dan rasa aman dideskripsikan sebagai kebutuhan tingkat bawah sedangkan kebutuhan sosial, penghargaan, dan aktualisasi diri sebagai kebutuhan tingkat atas. Perbedaan antara kedua tingkat tersebut adalah dasar pemikiran bahwa kebutuhan tingkat atas dipenuhi secara internal sementara kebutuhan tingkat rendah secara dominan dipenuhi secara eksternal.
Teori kebutuhan Maslow telah menerima pengakuan luas di antara manajer pelaksana karena teori ini logis secara intuitif.. Namun, penelitian tidak memperkuat teori ini dan Maslow tidak memberikan bukti empiris dan beberapa penelitian yang berusaha mengesahkan teori ini tidak menemukan pendukung yang kuat.
2.     Teori X dan teori Y
Douglas McGregor menemukan teori X dan teori Y setelah mengkaji cara para manajer berhubungan dengan para karyawan. Kesimpulan yang didapatkan adalah pandangan manajer mengenai sifat manusia didasarkan atas beberapa kelompok asumsi tertentu dan bahwa mereka cenderung membentuk perilaku mereka terhadap karyawan berdasarkan asumsi-asumsi tersebut.


Ada empat asumsi yang dimiliki manajer dalam teori X.
  • Karyawan pada dasarnya tidak menyukai pekerjaan dan sebisa mungkin berusaha untuk menghindarinya.
  • Karena karyawan tidak menyukai pekerjaan, mereka harus dipakai, dikendalikan, atau diancam dengan hukuman untuk mencapai tujuan.
  • Karyawan akan mengindari tanggung jawab dan mencari perintah formal, di mana ini adalah asumsi ketiga.
  • Sebagian karyawan menempatkan keamanan di atas semua faktor lain terkait pekerjaan dan menunjukkan sedikit ambisi.
Bertentangan dengan pandangan-pandangan negatif mengenai sifat manusia dalam teori X, ada pula empat asumsi positif yang disebutkan dalam teori Y.
  • Karyawan menganggap kerja sebagai hal yang menyenangkan, seperti halnya istirahat atau bermain.
  • Karyawan akan berlatih mengendalikan diri dan emosi untuk mencapai berbagai tujuan.
  • Karyawan bersedia belajar untuk menerima, mencari, dan bertanggungjawab. Karyawan mampu membuat berbagai keputusan inovatif yang diedarkan ke seluruh populasi, dan bukan hanya bagi mereka yang menduduki posisi manajemen.
3.     Teori motivasi kontemporer
Teori motivasi kontemporer bukan teori yang dikembangkan baru-baru ini, melainkan teori yang menggambarkan kondisi pemikiran saat ini dalam menjelaskan motivasi karyawan. Teori motivasi kontemporer mencakup:
a.    Teori kebutuhan McClelland
Teori kebutuhan McClelland dikembangkan oleh David McClelland dan teman-temannya. Teori kebutuhan McClelland berfokus pada tiga kebutuhan yang didefinisikan sebagai berikut:
    • kebutuhan pencapaian: dorongan untuk melebihi, mencapai standar-standar, berusaha keras untuk berhasil.
    • kebutuhan kekuatan: kebutuhan untuk membuat individu lain berperilaku sedemikian rupa sehingga mereka tidak akan berperilaku sebaliknya.
    • kebutuhan hubungan: keinginan untuk menjalin suatu hubungan antarpersonal yang ramah dan akrab.
b.    Teori evaluasi kognitif
Teori evaluasi kognitif adalah teori yang menyatakan bahwa pemberian penghargaan-penghargaan ekstrinsik untuk perilaku yang sebelumnya memuaskan secara intrinsik cenderung mengurangi tingkat motivasi secara keseluruhan. Teori evaluasi kognitif telah diteliti secara eksensif dan ada banyak studi yang mendukung.
c.    Teori penentuan tujuan
Teori penentuan tujuan adalah teori yang mengemukakan bahwa niat untuk mencapai tujuan merupakan sumber motivasi kerja yang utama. Artinya, tujuan memberitahu seorang karyawan apa yang harus dilakukan dan berapa banyak usaha yang harus dikeluarkan.
Teori penguatan adalah teori di mana perilaku merupakan sebuah fungsi dari konsekuensi-konsekuensinya jadi teori tersebut mengabaikan keadaan batin individu dan hanya terpusat pada apa yang terjadi pada seseorang ketika ia melakukan tindakan.
e.    Teori Keadilan
Teori keadilan adalah teori bahwa individu membandingkan masukan-masukan dan hasil pekerjaan mereka dengan masukan-masukan dan hasil pekerjaan orang lain, dan kemudian merespons untuk menghilangkan ketidakadilan.
f.     Teori harapan
Teori harapan adalah kekuatan dari suatu kecenderungan untuk bertindak dalam cara tertentu bergantung pada kekuatan dari suatu harapan bahwa tindakan tersebut akan diikuti dengan hasil yang ada dan pada daya tarik dari hasil itu terhadap individu tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar